Kamis, 04 November 2010

Pengagum Bintang

Bintang
Bintang itu, sesuatu yang dapat memancarkan cahayanya sendiri. Bintang yang sedang ku kagumi juga dapat bersinar. Dapat bersinar kapan saja, dimana saja, dan dengan siapa saja. Sayangnya, bintangku ini sangat terbatas. Sangat sulit mendapatkan bintang seperti ini.
Bintangku, tak mungkin aku tak menyukainya. Bintangku, sangatlah membuatku bersemangat. Bintangku, sangat cerah. Bintangku....
Karena terlalu cerah dan bersinar, aku tak bisa melihatnya dengan jelas. Mungkin terlalu berlebihan, tetapi memang “iya, aku susah menggapainya”. Susah sekali, meskipun teman-temannya bintang itu dekat sekali denganku. Bintangku, susah di jangkau. Bintangku sangat unik.
Bintangku, disaat dia mulai dekat denganku, mengapa kau membuatku sakit hati? Memang bukan kau yang membuatku sakit, tetapi banyak makluk yang menginginkanmu, bintang. Ketika kau amat jauh disana, aku sangat merindukanmu. Ingin mati rasaku bila tak bertemu denganmu.
Bintangku, sangat dekat denganku. Ah...dia jauh, dia sangat jauh disana. Meskipun setiap hari adalah “lovely day”, menurutku, bintangku tak mungkin melihatku. Aku terlalu gelap, tak bisa memancarkan cahaya seperti dia.
Bintangku sangat hebat, tak tahu mengapa tiba-tiba aku menyukainya. Bintangku, sangat ramah. Sangat taat kepada agama, sangat sopan, sangat baik. Bintangku, jangan kau tanyakan mengapa aku menulis ini. Aku menulis ini karena aku mengagumimu, bintang....
Apakah kau tau? Mungkin tidak, karena yang ada dihatimu hanyalah Tuhan. Tak ada satu makhlukpun yang dapat mengisi hatimu. Mungkin ada, yaitu istrimu kelak. Sangat beruntung mempunyai suami sepertimu, bintang.
Bintang, biarkan Tuhan, bulan dan matahari yang menjadi saksi. Kaulah yang paling bersinar dihatiku.
-pengagum bintang-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar